My Essay from Indonesia Mengajar

 Hallo alle zusammen, wie geht es euch!ich  Hoffe euch alles in ordnung! 

Anyway, disini aku mau sharing sama kalian Essay dari aku ketika mengikuti seleksi Indonesia Mengajar, aku coba dua kali tapi selalu gagal tes interview, dan karena aku selalu lulus seleksi pembuatan essay, semoga essay dibawah ini dapat membantu kalian dalam membuat essay kalian sendiri yah, ini bukan essay originalnya,karena sudah pernah di perbaiki, dan yang sangat membantu aku dalam memperbaikinya  adalah salah satu mantan pengajar Muda juga, aku dah lupa nama Mas nya, Nah kalian juga bisa melakukan yang sama, jika kalian masih belum yakin dengan hasil essay kalian , kalian bisa minta kirim Email sama kakak - kakak yang udah pernah ikut Sebagai Pengajar Muda.Selamat membaca!

  1. Ceritakan secara konkret bagaimana Anda menempatkan  program Pengajar Muda sebagai bagian dari rencana hidup Anda ke depan?


Pertama kali mendengar tentang gerakan Indonesia Mengajar, pada saat di tahun terakhir  kuliah (2015). Di tahun 2016 saya mendapat gelar Sarjana Sains, di tahun yang sama tepatnya 2 bulan setelah acara wisuda saya bekerja di sebuah Yayasan peduli pendidikan khususnya pendidikan karakter di daerah Medan. Saya menyukai dan menikmati bekerja untuk mereka dan selalu belajar menjadi role model yang baik untuk mereka. Sejak itu kehidupan relawan selalu membuat jantung saya berdetak bukan karena takut, tetapi rasa penasaran yang tinggi apa lagi yang akan terjadi dan kontribusi apa yang akan saya berikan untuk anak - anak ini. Tujuh bulan setelah saya menjadi staff, pada saat itu saya adalah staff di bagian  Children growth management, gerakan Indonesia Mengajar semakin berkembang. Dan sangat diminati oleh banyak Pemuda - Pemudi Di Indonesia. Apalagi Gerakan ini tidak mengharuskan calon Pengajar muda berlatar belakang Pendidikan. Hati saya tergerak dan setiap ada kesempatan selalu mengikuti perkembangan gerakan ini.  Pada saat itu saya belum ada rencana untuk bergabung menjadi relawan, dikarenakan saya  harus fokus terhadap pekerjaan yang masih saya emban. Di awal  tahun 2018 saya mengundurkan diri dari Yayasan Medan Generasi Impian,   dan pada pertengahan tahun 2018 saya mendapatkan pekerjaan sebagai Teaching assistant di salah satu sekolah Internasional di kota Pekanbaru. Menjadi relawan Pengajar Muda masih menjadi Impian saya, dan pada kesempatan tahun ini saya berjanji pada diri saya, baik berhasil atau tidak saya akan maju 1 langkah ke arah Impian saya. Yaitu menjadi Pengajar Muda. Top list adalah posisi saya menempatkan program ini. Mengabdi  selama satu tahun dan menjadi Pengajar muda adalah kesempatan yang baik untuk saya belajar, dan memberi diri saya bagi Indonesia, berbagi pengalaman dan ilmu, mencoba hal baru dan belajar memberi solusi terhadap isu yang sedang terjadi baik lingkungan sekolah maupun  masyarakat. Setahun disana waktu yang ideal untuk saya mempelajari banyak hal tentang Indonesia, tentang diversity yang adalah kekayaan rakyat Indonesia, setahun disana adalah kurun waktu yang akan berharga bagi saya untuk memberi diri saya untuk anak - anak Indonesia. Saya percaya bahwa sedikit hal yang kita beri - menurut kita- adalah dampak yang besar bagi mereka yang menerimanya. 


  1. Ceritakan pengalaman Anda saat bekerja dalam tim yang tidak sesuai harapan Anda (misal perbedaan karakter/latar belakang). Bagaimana Anda menyesuaikan diri saat menghadapi tantangan tersebut


 Tim yang tidak sesuai harapan bisa terjadi dimana dan kapanpun itu, ketika saya menjadi pekerja sosial di Yayasan Medan Generasi Impian, salah satu tanggung jawab utama saya adalah membuat lesson plan dan mengajarkannya. Selain saya dan 2 teman saya yang juga memiliki tanggung jawab seperti saya, kami dibantu oleh Relawan. Biasanya setiap bulan kami akan menyebarkan kepada  volunteer jadwal belajar di media sosial resmi, dan mempersilahkan para relawan untuk menyesuaikan jadwal mereka akan jadwal yang ada. Dan tidak jarang dengan cara ini saya sangat terbantu, tetapi sangat sering juga relawan yang sudah mengabarkan akan kebersedian mereka dan menyediakan waktu membatalkan di menit - menit proses belajar akan dimulai, dan disini hati saya sangat miris, untungnya kami adalah tim yang kuat, dengan dorongan dari staff yang lain hal hal yang seperti di atas tidak terlalu mengganggu proses belajar mengajar. 

Tidak lama ini saya bekerja sebagai Guru Pembantu di sekolah Amerika yang ada di Pekanbaru. Di sekolah ini saya harus belajar dari awal lagi. Saya tidak memiliki pandangan apa yang akan terjadi dengan kondisi  baru ini, yang saya tahu saya adalah seorang teacher support, yang akan membantu Guru utama, menyiapkan seluruh kebutuhan kelas. Yang terjadi adalah saya bekerja sama dengan guru profesional dari antar negara, berhadapan dengan siswa - siswi yang ketika berbicara saya hanya mengerti 4 dari 10 kata yang diucapkan. Cukup stress, dengan kemampuan komunikasi bahasa inggris yang terbatas, membuat pekerjaan saya menjadi terhambat, misalnya saja kesalahan pengertian informasi yang saya terima. Kondisi ini benar - benar diluar ekspektasi saya.Saya  bekerja dengan 2 guru Middle, dalam hal pekerjaan yang selalu membuat saya mengeluh, bukan karena begitu banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan tetapi karena seringnya tidak diberi pekerjaan, dan hal tersebut benar benar membuat saya kecewa, kemudian saya berpikir jika mereka tidak memberi saya pekerjaan maka sayalah yang akan menuntut pekerjaan dari mereka, sehingga setiap pagi sebelum kelas dimulai saya akan datang ke kelas kedua guru tersebut dan bertanya, apa yang bisa saya bantu untuk hari ini,lama kelamaan mereka menyerah dan memberi kepercayaan untuk menyelesaikan tanggung jawab yang lebih besar. 


  1. Ceritakan pengalaman Anda ketika harus bertindak cepat untuk memperbaiki suatu kondisi/sistem di luar tanggung jawab Anda!


Jadi pada saat saya menjadi pekerja sosial di Yayasan Medan Generasi Impian, setiap bulan Yayasan memiliki kegiatan yang mendukung proses belajar anak - anak. Terkadang Banyak hal - hal yang tak terduga dan di luar rencana yang terjadi, seperti mengangkat properti kegiatan, mendokumentasikan kegiatan, menyediakan dan memberikan konsumsi. Seperti suatu saat,salah satu  tim kami yang bertanggung jawab untuk mendokumentasikan kegiatan Yayasan kami sedang berhalang dan tidak dapat mengabadikan kegiatan Relawan dalam menerjemahkan buku cerita anak dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, dan pada saat itu saya bebas, dengan sukarela saya turun tangan mengabadikan kegiatan kami dan segera menulisnya kegiatan tersebut di Page Media Sosial Yayasan.  Masih berkaitan dengan dokumentasi, saya juga pernah membantu salah satu tim saya untuk mendokumentasikan kondisi lingkungan tempat tinggal dan rumah anak - anak didik kami. 

Pernah sekali Yayasan tempat saya bekerja mengadakan  kegiatan untuk anak - anak didik yayasan Medan Generasi Impian yang dinamakan sport event, Sesuai rapat rundown kami memiliki tanggung jawab masing - masing, dan saya bertanggung jawab dalam mengkoordinir volunteer dan mengawasi anak  - anak didik kami. Tetapi pada saat itu ada kebutuhan kegiatan yang belum juga disiapkan dan yang seharusnya sudah tersedia sebelum kegiatan dilaksanakan, dan teman saya yang seharusnya bertanggung jawab belum  juga melakukan apa - apa, sehingga saya dan salah satu teman saya yang sadar akan hal tersebut bergerak dan mempersiapkan semuanya. Bukan hanya sekal itu tetapi saya cukup sering melakukan hal - hal kecil seperti diatas.  Mungkin tindakan itu tidak cukup krusial, tetapi saya sangat mengapresiasi diri saya akan hal tersebut, contohnya menjamu tamu - tamu asing yang cukup sering mengunjungi Yayasan Medan Generasi Impian, memperhatikan segala aspek ketika ada acara dan mengkoordinir jika ada kekurangan pada saat berlangsungnya acara, dan hal - hal kecil lainnya.


  1. Ceritakan pengalaman ketika Anda harus menyelesaikan tanggung jawab yang besar dan berulang kali menghadapi tantangan dan hambatan berbeda yang tidak Anda prediksi! Apa langkah Anda saat itu?


 Setahun yang lalu, Salah satu tanggung jawab terbesar saya adalah menulis laporan Progres anak - anak didik saya di Yayasan Medan Generasi Impian. Laporan tersebut menyangkut kehidupan anak - anak, perkembangan belajarnya di sekolah, di Yayasan dan di rumah; hubungan sosial mereka di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat. Tentu saja dalam menulis kategori di atas saya memiliki kesulitan, seperti wawancara dengan si anak, orangtua dari anak dan juga guru mereka di sekolah. Saya sudah memiliki informasi yang sangat bagus dan telah merancang laporan tulisan yang menurut saya merupakan  laporan yang akan  diharapkan oleh perusahaan saya. Tapi kenyataannya hal tersebut tidak sesuai dengan harapan saya, terkadang menulis cerita itu tidak segampang yang saya pikirkan, dengan latar belakang ilmu eksak (yaitu fisika) saya harus  menulis cerita yang menarik untuk dikirim kepada para sponsor, belum lagi saya tidak memiliki bakat yang cukup dalam hal itu dan harus menghadapi perbaikan laporan saya, seperti isi cerita yang menoton dan kurang memberikan informasi, sampai akhirnya saya belajar, belajar dari tulisan orang lain, belajar dari buku - buku  dan biografi orang, dan pelajaran yang paling besar adalah diskusi dan sharing dengan para relawan Mahasiswa Psikolog yang sering membantu saya akan perkembangan karakter yang terjadi pada anak - anak didik saya.  Dan setiap bulan saya juga harus menyelesaikan job desk  yang lain, yang kadang juga harus diselesaikan diwaktu yang sama dengan tulisan laporan diatas.  Tetapi dengan keadaan diatas, membuat saya lebih terorganisir dan disiplin, dan dengan  bantuan teman-teman tim saya, yang selalu memberi dukungan, bantuan dan menyemangati  membuat saya lebih kuat, dan dapat melewati semuanya. 


  1. Sebagai generasi millenial, sering kali kita mendapatkan penolakan ketika meyakinkan gagasan kita kepada orang yang lebih tinggi kedudukannya. Ceritakan pengalaman Anda berhasil membuat orang tersebut sepakat dan menjalankan gagasan Anda!


Hal pertama ketika membuat suatu gagasan, faktor yang harus diputuskan adalah tujuan dan goal dari ide tersebut, dan itu yang saya lakukan sehingga pada saat itu gagasan saya dapat diterima oleh atasan saya dan tim kerja saya. 

Pada saat itu saya ingin memberi kelas tambahan dengan memakai jam kosong saya.  Kelas yang saya beri adalah kelas matematika dan komputer, karena di salah satu rumah belajar kami tersedia beberapa buah komputer yang jarang digunakan. Pertama saya mengobservasi anak yang tertarik untuk belajar tambahan dan mereka semua tertarik untuk mendapat belajar tambahan. Kemudian saya mengajukan keinginan saya kepada atasan saya yang pada saat itu berada di jakarta. Atasan saya setuju dan menyerahkan sepenuhnya kepada saya  bagaimana  teknisi kegiatan dan mendiskusikan hal tersebut kepada teman - teman tim yang lain. Saat itu sedikit khawatir karena saya yakin, kegiatan yang akan saya ajukan akan ditolak supervisor saya, Tetapi meskipun begitu saya tetap memberanikan diri. Seperti yang saya khawatirkan, supervisor saya tidak setuju, kemudian saya meyakinkan dia bahwa saya berkomitmen dan akan mencoba hanya selama 3 bulan ( meskipun selang waktu tersebut tidak efektif). Jika proses belajar tidak lancar saya akan mencoba dan mencari cara lain, akhirnya mereka setuju meskipun mereka tidak dapat membantu banyak. 

Meskipun begitu tidak jarang ide - ide yang saya beri tidak diterima, Mungkin saya sedikit kecewa tetapi dibalik itu semua penolakan tersebut  menjadi pembelajaran buat saya. Salah satunya bagaimana saya dapat meningkatkan potensi diri saya, karena jujur belajar dari orang yang berpengalaman juga adalah pengalaman yang menjadikan kita lebih baik.


 

  1. Ceritakan pengalaman Anda ketika mendapatkan kesempatan terbatas untuk memperbaiki suatu keadaan yang Anda rasa tidak ideal!


Saat itu setelah empat bulan saya mengabdi sebagai staff di Yayasan Medan Generasi Impian,dimana saya sudah terbiasa dengan rutinitas di Yayasan Medan Generasi Impian, dan  tahun itu Yayasan sudah hampir sekitar 5 tahun berdiri di Medan, dan akan membangun Rumah Baca lain untuk anak - anak di sekitar Pinggir kota Medan yaitu Marelan. Banyak yang dipersiapkan pada proses pembukaan Rumah baca ini, seperti, proses konstruksi Rumah Baca, penggalangan donasi buku, pengumpulan buku - buku, dan pendataan buku- buku. Saya bertanggung jawab dalam pendataan hampir 2000 buku - buku yang terkumpul, saya dan beberapa relawan melakukan penyaringan buku anak - anak yang layak baca dan pakai, dan pemilahan buku berdasarkan kategori untuk memudahkan penyusunan nantinya, kelelahan luar biasa dengan buku - buku tersebut , yang membuat saya begitu ketelodaran adalah pembuatan label buku, ide pembuatan label buku, adalah agar pada saat anak - anak ingin membaca suatu buku yang spesifik, akan mudah dalam pencariannya. Banyak ide, yang saya dapat, salah satunya adalah ide melakukan pen- database-an kedalam komputer. Saya sangat suka dan setuju dengan ide tersebut, saya mencoba berdiskusi kepada volunteer yang paham tentang hal tersebut, dan mereka dengan setuju untuk membantu, tetapi saya mendapat masalah dalam pembuatan itu, karena berdasarkan volunteer saya yang lain itu tidak mungkin dilakukan, karena pendapat volunteer tersebut bahwa pada umumnya pendatabasean seperti itu sudah universalisasi dan harus dilakukan oleh seorang ahli. Setelah berdiskusi dengan anggota tim yang lain, kami puns setuju hanya menggunakan databese yang mampu kami lakukan yaitu secara manual, pertama kami mengkategorikan setiap buku kemudian memberi label yang sederhana, untuk melakukan semua hal tersebut saya dibantu oleh para volunteer mahasiswa D3 Keperpustakaan dari Universitas Sumatera Utara.


  1. Ceritakan pengalaman ketika Anda harus mengerjakan sebuah proyek atau kegiatan dimana Anda mencoba bertahan dengan idealisme dan prinsip Anda hingga tujuan yang diinginkan tercapai! Apa yang Anda lakukan saat itu?






  1. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapat perubahan arahan secara mendadak dari atasan atau orang yang berpengaruh terhadap pekerjaan/tugas yang sedang Anda jalani. Apa yang Anda lakukan saat menghadapi situasi tersebut?


Saat saya menjadi Pekerja sosial di Yayasan Medan Generasi Impian akan membangun sebuah Rumah Baca di Daerah Marelan, Medan.Pembangunan Rumah Baca Impian merupakan salah satu proyek besar yang pernah dikerjakan Yayasan MGI (Medan Generasi Impian), Pembangunan ini kerjasama dengan salah satu Perusahaan pembuatan Game di Korea dengan NGO rekanan Yayasan MGI, dari awal pengerjaan proyek ini, banyak perubahan mendadak yang datang. Misalnya saja design interior dari Rumah Baca Impian, dimana Project manager kami pada saat itu, meminta saya dan teman - teman yang lain memberi ide akan design Rumah baca Impian, tetapi semuanya berubah, dan design yang terlaksana bahkan jauh dari ekspektasi yang kami pikirkan. 

Belum lagi masalah promosi dan penggalangan buku sumbangan, dimana saat itu ide yang telah disetujui telah laksana dan boleh disebarkan di Media Sosial, tetapi sehari setelah kami menyebarkan di media sosial masing-masing, Atasan saya meminta itu dibatalkan,karena masih ada hal yang masih perlu ditingkatkan yang berkaitan juga dengan keinging dari perusahaan donatur Korea.  Akhirnya saya dan teman - teman yang lain menghapus postingan yang ada. Sampai waktu yang fix terlaksana.

Selain itu saat saya sebagai Teaching Assistant di Middle School, International School Rumbai, saya dalam proses penyesuaian diri dan belajar banyak hal bagaimana menghadapi anak - anak remaja dan juga bagaimana menggunakan metode belajar yang baik, saya sudah mulai dapat bekerja sama dengan dua guru utama saya yang lain, tetapi suatu hari saya dipanggil ke kantor kepala sekolah, dan tiba tiba kepala sekolah meminta saya untuk pindah ke kelas Pre-School, saya menolaknya dan memberi alasan yang sesuai dengan kemampuan dan keadaanku, tetapi kepala sekolah memutuskan dengan keras bahwa saya harus tetap harus pindah, karena kelas pre-school membutuhkan tenaga tambahan untuk membantu kelas disana. Sebulan kemudian saya berada di kelas Pre-School dengan cepat saya menyesuaikan diri saya, saya lebih aktif lagi, berkomunikasi dengan baik dengan rekan saya, meskipun keterbatasan komunikasi saya lebih mendekatkan diri kepada anak - anak disana, dan 3 minggu di pre-school menurut rekan kerja saya memberi hal yang positif terhadap kelas dan anak - anak. 



  1. Ceritakan pengalaman Anda ketika berhasil meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu hal yang tidak dia inginkan!


Pertama yang saya lakukan adalah memberikan dorongan motivasi secara verbal dan bukan paksaan, setelah itu memberikan orang tersebut pilihan yang mungkin akan mempengaruhi keadaan tersebut, dan terakhir menyerahkan keputusan kepada orang tersebut. Keberhasilanku memang tidak selalu sukses,apalagi saya salah satu orang yang tidak mau memaksakan kehendak pada orang lain.  Oleh karena itu dibandingkan meyakinkan mereka dengan perintah yang akan saya lakukan lebih ke arah modeling, yaitu bagaimana saya mengerjakan hal tersebut dan dapat menyelesaikan apa yang telah saya lakukan.

Pada saat itu saya menjadi koordinator kegiatan anak didik saya yang dinamakan “Kindness Project”, Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana yang kami berikan kepada anak - anak didik Yayasan Medan Generasi Impian. Hal pertama  saya lakukan adalah meminta anak didik mendiskusikan suatu aksi baik nyata dan memberi impact kepada masyarakat. Dalam waktu dua minggu dengan metode diskusi saya selalu mendorong mereka untuk memikirkan bersama - sama draft dari kegiatan mereka, pertama saya memberi mereka ide untuk membentuk panitia akan kegiatan tersebut, mereka setuju, sehingga terpilihlah panitia dari kegiatan tersebut, jujur panitia yang dibentuk tidak berjalan seperti yang  diharapkan, dan lagi lagi saya dan teman - teman staff yang harus turun tangan. Meskipun begitu kegiatan tetap dilaksanakan.  Hal berikut yang dilakukan adalah target dari Kindness Project,mereka sempat mengeluarkan beberapa ide seperti panti asuhan,panti jompo, anak anak jalanan sampai seorang relawan memberikan ide kepada anak anak didik melaksanakannya di Kampung nelayan, di kampung tersebut terdapat satu rumah belajar Karmila.

 Untuk,mengisi acara kegiatan lagi lagi saya mendorong anak anak untuk mendiskusikan acara apa yang akan isi, dengan bantuan relawan rampunglah outline dari kegiatan, untuk membantu dana tersebut mereka melakukan fundraising berupa mengumpulkan uang saku mereka, kemudian membeli buku dan alat tulis, yang akan di sumbangkan kepada rumah baca karmila.Setelah Kegiatan selesai, dan kami kembali ke Medan, saya mendapat testimoni yang positif baik dari anak didik, relawan dan juga dari para donatur dan yang paling utama adalah dari Rumah baca Karmilanya sendiri.   Banyak pelajaran yang saya dapat dari kejadian itu, bahwa kita tidak harus memiliki banyak sesuatu untuk memberikan hal yang baik kepada banyak orang. 





  1. Ketika Anda sedang bertugas sebagai Pengajar Muda, kemudian ada salah satu atau beberapa kejadian berikut: pembukaan CPNS, pendaftaran beasiswa, orang tua meminta Anda menikah, kesempatan bekerja di perusahaan global, dan faktor/kondisi eksternal lainnya yang mempengaruhi Anda untuk tidak melanjutkan penugasan. Bagaimana Anda menyikapi kondisi tersebut?


Memutuskan untuk mendaftar sebagai pengajar muda sudah bulat dan saya telah siap untuk menghadapi segala kondisi yang ada, setahun lalu saya masih ragu untuk mengikuti gerakan ini, karena saya harus menghadapi beberapa masalah, seperti tidak mendapat izin dari orangtua, dan pada saat itu saya masih seorang pengangguran, dan saya takut bahwa keputusan saya untuk mengikuti gerakan Indonesia Mengajar dikarenakan keputusasaan  karena tidak memiliki pekerjaan dan tekanan dari orang orang sekitar saya, tetapi saat ini situasinya berbeda, saya memiliki pekerjaan yang cukup baik ( menurut saya), membuat keputusan saya akan mengikuti gerakan ini menjadi lebih matang. Saya ingin lebih belajar lebih lagi melatih jiwa kepemimpinan dan ownership saya. Dan ketika saya sudah memulai ini, saya hanya akan menyelesaikannya. Saya berkomitmen ingin ikut serta berada dalam gerakan ini dan saya juga akan melakukan yang terbaik dari diri saya untuk menjadi bagian gerakan Aksi18aik ke seluruh pelosok bangsa Indonesia.



Comments

Popular posts from this blog

Stinkhorn mushroom

Perempuan perempuan Bali1

Hujan November