Sepatu

Sepatu adalah rasa enak yang tak pernah dia kecap, dia cinta padanya begitu pun kakinya. Sepatu yang manis membuat dia ketagihan, sepatu yang pahit membuat dia murung, Sepatu yang asam cukup sekali di rasa, sepatu yang pedas membuat dia selalu di butuhkan. 
Tidak hanya rasa yang dimiliki sepatu, warna warna juga memberi kesan yang berbeda padanya.  Sepatu yang putih membuat dia bak suci, sepatu yang hitam membuat dia gagah, sepatu yang merah membuat dia tak ada lawan. 
Dia menandingkan aset asetnya, sepatulah yang berjaya. Hujan dia akan memanggil sepatu hitam, pagi dia akan tersenyum kepada sepatu putih, dan siang sepatu biru akan dipakai. 
Suatu saat malangnya sepatu itu, dia aus karena cintanya, dibuang karena tidak berguna, dibakar karna menjadi sampah, di caci karena asap. Dia mudah saja berganti kepada sepatu yang lain, hanya saja suatu waktu dia merindukan sepatu lamanya, dia  mencoba mencarinya, dan menemukannya tetapi rasanya berbeda, hingga akhirnya dia juga meninggalkan sepatu yang mirip, sepatu yang mirip tidak begitu memprihatinkan, toh akhirnya dia tetap di simpan biarpun dibalik lemari pintu. 
Dia tidak mungkin hidup tanpa sepatu, dia mencari dan berakhir mendapatkan sepatu impiannya, sepatu yang nyaman dan bisa menjaga martabatnya. 

Comments

Popular posts from this blog

Stinkhorn mushroom

Perempuan perempuan Bali1